CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 15 Mei 2017

Pengalaman Beasiswa Unggulan Batch I tahun 2017

Halo para pencari beasiswa di luaran sanaaaa...

    Sebelumnya pasti sudah tidak asing lagi dengan  Beasiswa Unggulan dari Kemendikbud ini, kan? Beasiswa ini tersedia untuk S1, S2, dan S3. Fyi, S1 di sini bahkan mencakup kamu yang baru aja diterima (misal, SNMPTN) bahkan sebelum mulai perkuliahan (tanpa nilai IP). Untuk lebih jelasnya bisa langsung buka website Beasiswa Unggulan (BU) ya, karena dari tahun ke tahun persyaratannya selalu berubah dan dari pengalaman saya juga beberapa awardee sebelumnya, BU ini ajaib, suka ‘tiba-tiba’ berubah tanggal dan persyaratan. Websitenya juga beberapa kali maintanance. Tapi kalau kamu mau baca dengan teliti dan rajin mengecek, sebenarnya semua udah terpampang jelas alur dan segala macamnya di website. >>> http://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/
___________________________________________________________________________
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi terdiri dari Beasiswa Degree dan Beasiswa Bantuan Non-Degree.
Beasiswa Degree (Dalam Negeri), ditujukan kepada:
1.    Peraih medali/penghargaan olimpiade/kompetisi internasional di bidang: sains, penelitian ilmiah, keterampilan, seni, olah raga, dan bahasa yang dilaksanakan dan difasilitasi oleh Kemendikbud dan/atau oleh Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);
2.    Masyarakat berprestasi tingkat nasional atau internasional di segala bidang dan umum (kecuali dosen).
Komponen beasiswa degree dapat berupa:
1.    Biaya pendidikan (Tuition fee)
2.    Biaya hidup
3.    Biaya buku

Beasiswa Bantuan Non-Degree (Pendaftaran Offline), ditujukan kepada: guru, tenaga kependidikan pada tingkat PAUD sampai dengan SMA/SMK, pegiat budaya, seniman dan pegiat sosial kecuali dosen untuk mengikuti program residensi, menjadi pembicara dalam workshop atau konferensi, utamanya bidang pendidikan dan kebudayaan.

PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN BERKAS BEASISWA DEGREE
Beasiswa Degree Dalam Negeri Jenjang S1:
Mahasiswa Baru
1.    Maksimal 22 Tahun
2.    Memiliki LoA Unconditional (akreditasi universitas minimal B)
Mahasiswa On-Going
1.    Maksimal 22 Tahun
2.    Maksimal semester 3
3.    IPK, PTN 3.00 PTS 3.25
Beasiswa degree jenjang S1 tidak diwajibkan memiliki sertifikat TOEFL/IELTS


Beasiswa Degree Dalam Negeri Jenjang S2:
Mahasiswa Baru
1.    Maksimal 32 Tahun
2.    Memiliki LoA Unconditional (akreditasi universitas minimal B)
3.    IPK S1, PTN 3.25 PTS 3.50
4.    TOEFL ITP 500/IBT 61, IELTS 5.5
Mahasiswa On-Going
1.    Maksimal 32 tahun
2.    Maksimal semester 3
3.    IPK S1, PTN 3.25 PTS 3.50
4.    TOEFL ITP 500/IBT 61, IELTS 5.5

Beasiswa Degree Dalam Negeri Jenjang S3:
Mahasiswa Baru
1.    Maksimal 37 Tahun
2.    Memiliki LoA Unconditional (akreditasi universitas minimal B)
3.    IPK S2, PTN 3.25 PTS 3.50
4.    TOEFL ITP 500/IBT 61, IELTS 5.5
Mahasiswa On-Going
1.    Maksimal 37 tahun
2.    Maksimal semester 3
3.    IPK S2, PTN 3.25 PTS 3.50
4.    TOEFL ITP 500/IBT 61, IELTS 5.5

Kelengkapan Berkas Beasiswa Degree:
1.    Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2.    Kartu Tanda Mahasiswa (khusus On-Going)
3.    LoA Unconditional (Untuk On-Going ganti dengan surat tanda aktif kuliah)
4.    Kartu Hasil Studi (KHS) terakhir (Khusus On-Going)
5.    ljazah dan transkrip nilai terakhir
6.    Sertifikat TOEFL/IELTS (TOEFL/IELTS untuk S1 tidak diwajibkan)
7.    Proposal rencana studi (rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh hingga selesai studi, topik apa yang akan ditulis dalam skripsi/tesis/disertasi, deskripsikan aktivitas di luar perkuliahan yang akan dilakukan selama studi dan bagaimana implementasi hasil studi di masyarakat)
8.    Surat rekomendasi dari civitas akademik atau institusi terkait
9.    Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa sejenis dari sumber lain (download)
10.    Sertifikat prestasi Nasional atau lnternasional
11.    Esai menggunakan Bahasa Indonesia dengan judul: "Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia" ditulis sebanyak 3-5 halaman pada kertas A4 dengan format huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dengan spasi 1.5 line

Pendaftaran dan Jadwal:
Pendaftaran secara online di: http://buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/
Batch 1:
Pendaftaran: 15 Februari -15 April 2017
Seleksi administrasi dan wawancara: 16 April - 10 Mei 2017
Pengumuman: 12 Mei 2017
Batch 2:
Pendaftaran: 1 Juni - 31 Juli 2017
Seleksi administrasi dan wawancara: 1 Agustus- 31 Agustus 2017
Pengumuman: 1 September 2017

PERSYARATAN DAN PENDAFTARAN BEASISWA BANTUAN NON-DEGREE
Persyaratan Beasiwa Bantuan Non-Degree:
1.    Surat permohonan kepada Kepala Biro PKLN Kemendikbud.
2.    Daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae).
3.    Surat undangan dari penyelenggara (undangan residensi/pembicara).
4.    Materi/bahan/proposal yang relevan dengan penyelenggaraan kegiatan.
5.    Esai minimal 500 kata tentang manfaat dari kegiatan.
6.    Usulan rincian biaya.

Pendaftaran Beasiswa Bantuan Non-Degree:
Mengirimkan seluruh dokumen persyaratan kepada:
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung C Lantai 7
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270

Jadwal:
Beasiswa bantuan non-degree tidak terikat jadwal batch 1 dan 2
___________________________________________________________________________
Lengkap, kan? Belum lagi, di websitenya tersedia FAQ (frequently asked question) yang sudah sangat jelas jawabannya. So, jangan malas-malas untuk mencari tahu dan menggali informasi sendiri ya.

    Jadi, awal dari saya tahu Beasiswa Unggulan (BU) ini sebenarnya jauh sebelum saya masuk kuliah. Sebagai mahasiswa jalur undangan, waktu libur saya memang agak lama dibanding jalur lain. Nah, karena menganggur itu, saya sering surfing internet mencari beasiswa. Sangat sedikit beasiswa yang memberikan pelayanannya pada jenjang S1/Sarjana (sebenarnya sih banyak, tapi nggak jago aja nyarinya hehe). Terus ketemu deh dengan Beasiswa Unggulan ini. Pertama kali lihat persyaratannya, waktu itu sekitar bulan Agustus-September sedang dibuka BU batch 2 tahun 2016. Saya langsung saja mengurus berkas yang diperlukan. Namun sempat terhambat dengan lack of info dari bagaimana cara buat surat rekomendasi, Letter of Acceptance (LoA), ijazah yang belum keluar, dan TOEFL. Dan... sialnya semua itu sebenarnya bukan halangan, apalagi buat mahasiswa baru. Saya baru ngeh saat kembali mengurus BU ini pada batch I tahun 2017 bulan Februari kemarin, kalau sebenarnya TOEFL tidak wajib untuk S1, Ijazah bisa diganti dengan SKHU, LoA kalau untuk mahasiswa baru bisa pakai capture dari keterangan kita diterima di website saat pengumuman, dan surat rekomendasi bisa dari siapapun. Huffttt, agak kesal sih, seharusnya bisa daftar waktu itu... tapi mungkin, rezeki yang Allah berikan tidak pada saat itu. *trying to think positively
    Karena memang udah tahu, dan banyak perbekalan (belajar dari pengalaman sebelumnya), saya bisa pastikan pengurusan untuk beasiswa BU ini termasuk sangat niat dan siap. Semua blogspot di Google tentang pengalaman awardee untuk mendapatkan beasiswa ini sudah saya buka, saya komentari, bahkan saya cari kontaknya untuk tanya-tanya. Grup-grup awardee di facebook semua juga sudah saya masuki.
    Jadi, pertama-tama, tipsnya adalah mencari tahu. tahu lebih dulu bahkan sebelum beasiswanya buka justru lebih baik. Lebih baik lagi kalau segala berkas dan keperluan lainnya sudah standby sejak sebulan sebelum website buka. Karena tahu sendiri deh, mengurus surat rekomendasi, keterangan aktif berkuliah, Kartu Hasil Studi, dll itu susah susah gampang dapetinnya. Apalagi kalau butuh tanda tangan dari dosen yang super sibuk.


    Pertama-tama login dulu. Kalau belum, register dulu ya. Nanti akan disuruh untuk memasukkan alamat email (nantinya digunakan untuk menghubungi pihak BU, dan segala pengumuman dari BU tentang status pendaftar serta lokasi dan waktu penting akan dikirim lewat email itu. Jadi pastikan kamu ingat password dan sering-sering cek email ya. Lalu ada juga nomor KTP (kalau tidak salah) dan informasi umum lainnya. Kalau sudah, kamu akan masuk ke akun untuk mengisi beberapa berkas.


    Itu salah satu contohnya. Isi dengan sebenar-benarnya ya. Oh iya, BU bekerja sama dengan Universitas dengan akreditasi minimal B dan fakultas minimal B. Selain itu, sepertinya tidak ada dalam pilihan. Namun apabila kamu yakin Universitas dan Fakultasmu punya akreditasi sesuai yang  BU minta, bisa kirim email ke BU langsung ya untuk konfirmasi.
    Jenis BU karena mahasiswa S1, jadi pilihnya mahasiswa berprestasi. Agak WOW ya kata-kata berprestasinya. Tapi jangan down dulu, soalnya BU meskipun di flyer-nya tertulis ditujukan untuk pemegang medali, juara olimpiade nasional, blalalala tetap saja cus langsung daftar. Soalnya nanti juga tergantung dari kuota yang daftar kan? Hehe
    Waktu itu saya upload sebanyak-banyaknya di bagian prestasi. Harus ada sertifikatnya ya, meski yang nasional hanya dua, sisanya provinsi, bahkan ada yang hanya ‘peserta’. Pokoknya yang penting upload dulu deh, perkara memenuhi syarat atau tidak ya, yang penting ada, hehe. Lalu untuk TOEFL meski tidak wajib bagi Sarjana, saya tetap ikut tes TOEFL ITP dan melampirkan sertifikatnya. Waktu itu TOEFL ITP saya 537 (soon upload pengalaman tes toefl, btw ini pertama kalinya ikut tes). Sisanya ada Surat Rekomendasi, saya minta dari Wakil Dekan 3 Kemahasiswaan. Surat Keterangan Aktif Berkuliah (Pengganti Letter of Acceptance, karena saya mahasiswa On-going). Surat tidak sedang menerima beasiswa, ada di website BU, tinggal download. Ijazah, nilai rapot SMA lengkap, rata-rata nilai juga. Kartu Hasil Studi. Dan semua surat-surat itu harus sudah di cap dan ditanda-tangani ya (salah satu tahap paling menguji kesabaran karena nggak mudah minta tanda tangan dokter/dosen yang sibuk banget). Setelah itu upload semuanya sesuai dengan format yang diminta. Biasanya diubah jadi pdf.
    Nah, yang cukup memakan waktu juga dan harus banget dicicil adalah pembuatan proposal dan essay. Untuk proposal rencana studi saya banyak mengubek-ubek blogspot awardee lalu minta saran satu persatu. Dari Kak exma, kak Adhan Efendi, dll. Lalu dari semua proposal mereka, saya satukan dan mengubahnya menjadi proposal baru yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta ide-ide saya. Pokoknya mereka sangat-sangat-sangat membantu deh! Oh ya, kalau mau minta proposal yang kemarin saya ajukan, bisa hubungi saya di email ya: jihannurpratiwi1@yahoo.com atau kalau sekiranya buru-buru (karena saya termasuk yang jarang buka email) bisa hubungi via instagram: @jihannrpr. Kalau sosmed pasti sering buka haha. Oh ya kalian juga bisa subscribe youtube aku, aku bakal post di sana lebih jelasnya https://www.youtube.com/channel/UCsbJk2QL0i1OnKXP8ykS18A
    Pastikan semua berkas lengkap dan sesuai dengan persyaratan. Baca-baca lagi. Pokoknya harus lengkap, dan karena ini memakan waktu, coba urus jauh hari, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya. Lebih baik mengurus berkasnya dan siap semua sebulan sebelum pembukaan website untuk upload. Kalau sudah semua? Tinggal klik submit dan banyak berdoa. 



    Dannn.... pada tanggal 25 April yang seharusnya pengumuman, ternyata belum ada pemberitahuan apapun. Hampir gak bisa tidur. Tugas kuliah, tutor, csl, semuanya udah kayak nggak kepikiran lagi karena pikirin pengumuman ini. Terus waktu di kampus saat selesai praktikum parasitologi, saya mengecek hape untuk lihat apakah ada balasan dari dokter, juga mengecek info lain karena di FK ini suka banyak kejutannya. Sedetik nggak buka HP bisa ketinggalan info kayak berabad-abad *ini lebay. Ternyata kosong nggak ada info apapun, kecuali ada icon amplop putih di atas yang menandakan sebuah email di gmail masuk. WADUHHH... saya sudah tahu itu pasti dari BU. Sebab email yang saya pakai untuk mendaftar termasuk email pribadi, khusus untuk yang penting aja. Dan ternyata benar, pada tanggal 26 April (lewat sehari dari jadwal aslinya) saya dinyatakan lolos seleksi administrasi.





Terus langsung login ke akun juga, buat lihat perubahannya.




   
    Hal pertama yang saya lakukan adalah men-capture pengumumannya dan mengirimkannya ke WA group keluarga. Setelah itu buru-buru pulang buat ‘memastikan’ sekali lagi lewat laptop kalau saya memang lulus. Hari itu berubah jadi super hectic. Tanggal 26 itu bertepatan dengan pengumuman SNMPTN adik saya (dan alhamdulillah dia diterima juga), belum selesai sampai di situ, saya baru sadar kalau seleksi wawancaranya itu tanggal 27, BESOK! Kalau yang memang domisili Jakarta sih enak, lah saya di Lampung, mana besok ada jadwal tutorial. Akhirnya dengan kekuatan ‘the power of kepepet’ serta dukungan penuh dari orangtua. Saya memutuskan tetap ikut proses seleksinya. Sore itu saya langsung bikin surat izin, pesan tiket pesawat pagi bersama Ayah, dan mengerjakan laporan tutorial (yang biasanya butuh 2-3 hari, itu hanya tidak sampai sejam udah selesai, WOW ntah apa isinya). Langsung deh, beli materai dan amplop yang banyak, menitipkan surat izin serta Laporan tutor tadi ke teman yang ada dikosan. Terus isi kelengkapan di website.



    Oh iya, saat proses wawancara, jangan lupa untuk mempersiapkan semua yang kalian upload di website terutama berkas ASLI ya! Karena yang ditujukan ke pemeriksa nanti yang asli, kalau tidak ada yang asli disuruh pulang, kan sayang banget kalau sampai gagal gara-gara hal sepele. Kalau saya waktu itu bawa laptop, bawa semua yang asli, pas poto, materai, amplop, pulpen, gunting, lem, straples, pokoknya udah kayak mau pindahan. Daripada di suruh pulang?
    Saat datang, nanti disuruh mengambil nomor antrian. Saya kebagian nomor 100, padahal sudah datang pagi. Setelah itu menunggu deh. Saya sudah menghafalkan proposal serta essay yang saya buat. Berlatih tanya jawab wawancara sama Ayah. Merangkai jawaban dari pertanyaan yang kira-kira akan keluar. Pokoknya udah all-out. Tapi ternyata, saat wawancara, petugas yang waktu itu saya kebagian bapak-bapak ramah tidak menanyakan satupun yang saya siapkan. Kurang lebih hanya basa-basi dan banyak bercanda, pokoknya ramah banget deh! Terakhir setelah periksa semua kelengkapan berkas, beliau bertanya kenapa saya memilih jurusan pendidikan dokter? (dalam hati saya berkata, akhirnya ada juga sesi ‘wawancara’nya haha) ya sudah saya sikat habis, pokoknya jawab sepanjang-panjangnya dan sesemangat mungkin.
    Oh ya hampir lupa. Manner juga sangat diperhatikan ya, soalnya waktu itu sebelum wawancara bapaknya kelihatan tricky gitu. Dia diam saja waktu saya masuk. Jadi saya inisiatif bilang pertama kali ‘Permisi Pak, boleh saya duduk?’ terus jangan duduk sebelum dipersilakan duduk, jangan lupa senyum, salaman, pokoknya standarlah. Terus dia bertanya ‘Ada yang bisa saya bantu?’, lah ini haha padahal saya sering sekali menemui yang begini. Tapi saya spontan saja jawab, ‘Saya mau beasiswa pak’ wkwkwkk gara-gara grogri. Bapaknya ketawa deh, terus ya gitu langsung verifikasi berkas.
    Terus sepanjang pulang ke Lampung, saya kepikiran. Soalnya tiap petugas yang mewawancarai kita itu berbeda-beda. Di sebelah saya, pemeriksanya sedikit ketat, dia nanya segala macam seperti ‘Kenapa kamu memilih beasiswa ini?’, ‘Kenapa pilih jurusan ini?’,  ‘Apa rencana kamu kalau tidak diterima?’, ‘Apa kekurangan dan kelebihanmu?’, pokoknya kompleks. Jadi tuh, seleksi wawancaranya ini tidak begitu kondusif, satu ruangan bisa sepuluh pemeriksa gitu, bisa kedengeran lah apa aja yang ditanyakan. Mana para pelamar beasiswa ini penuh semangat, jadi jawabnya setelah teriak gitu. Terus saya jadi berpikir, apa bapak tadi hanya mengetes saya? Apa dia tidak tertarik jadi tidak menanyakan apapun? Apa saya sudah positif tidak diterima? Apa salah saya?
    Terus saya ingat, kalau bapak itu di satu sisi juga begitu meyakinkan. Dia bilang begini saat sedang verifikasi berkas saya, “Dek nanti kan pengumuman tuh, ini buku tabungannya sama slip UKT jangan lupa dibawa ya. Terus harus kamu yang hadir, kalau nggak hadir nggak dapet. Pokoknya ini sama ini (buku tabungan dan UKT) jangan lupa di bawa. Nah ini saya kembalikan, disimpan dengan benar ya.” Pesannya begitu. Lalu dia mulai menasehati saya tentang bagaimana nanti ke depan setelah menjadi dokter. Pokoknya benar-benar tidak seperti wawancara seleksi. Rasanya lebih ke konsultasi.
    Lalu, pengumuman lolos tahap wawancara pun tiba. Pengumumannya jam 4 sore, HP saya mati dan saat itu masih di kampus karena ada Lembaga Kemahasiswaan gitu. Pulang, sholat magrib, ngaji sebentar, lalu buru-buru buka laptop. Nggak puas buka dari HP hehe. Dan alhamdulillah, ternyata saya lolos lagi...




Dan langsung cek akun (lagi)





    Intinya, kalau beasiswa itu jangan mudah menyerah dan jangan malas mencari info. Tetap semangat! Btw, selain BU, sebenarnya saya juga daftar beasiswa KSE (karya salemba empat) dan Beasiswa PPA (Perpanjangan potensi akademik) dalam waktu yang bersamaan. KSE tidak lolos, PPA belum pengumuman. Tapi kalau PPA lolos, sudah pasti saya lepas karena salah satu syarat mutlak BU adalah tidak menerima beasiswa lain.
Semoga bermanfaat! ^^

Selasa, 21 Februari 2017

My very first term in College!

Rasanya begitu lega dan semacam nggak sabar buat masuk kuliah saat pengumuman SNMPTN 2016 menampilkan screen biru, which mean saya diterima. Nggak lama setelah pengumuman, cek hape ternyata udah diundang aja ke grup FK Unila 2016. Kebetulan saya memang tinggal di Lampung, dan rumah dekat kampus hehe, jadi nggak heran kalau info semacam ini cepat didapat dan lagi emang beberapa anak yang keterima sudah saya kenal.

Jadiii... sebenarnya nggak ada persiapan khusus buat masuk kuliah. Libur beberapa bulan nungguin anak SBMPTN dan Mandiri bikin bosen (Ketahuan banget liburannya gabut, nggak ngapa-ngapain haha). Saya nggak belajar lagi (too bad), pokoknya full libur dan ini kali pertama saya ngerasain libur yang bener-bener libur. Nggak ada tugas sama sekali. Paling ngurusin beberapa kelengkapan administrasi ke kampus (cieilah kampus, dulu saling ledek karena biasanya nyebut sekolah instead of kampus)

Skip sampe ke hari-hari berat sebagai Maba, OSPEK cuy! Teman sekelompok beberapa ada yang udah kenal karena kebetulan satu jalur masuk dan udah beberapa kali ketemu. Sisanya baru kenal dan nggak ngalamin yang namanya kaku-kakuan. Mereka asyik, terbuka, dan banyak yang dari luar Lampung juga sih jadi seru aja ngobrol dengan logat yang macem-macem. Nah ini nih yang bikin terkesan banget. Tugasnya numpuk! Banyangin aja, jadwal kegiatan ospek dari kampus bisa sampe siang, balik ke kampus buat jadwal ospeknya kampus dan itu sampe sore. Udah nggak terkontrol bangetlah gimana muka, mood, dan capeknya. Yang bikin semangat ya karena temennya seru, kadang ilang capeknya kalau lagi bercandaan ketawa-tawa gitu, terus inget juga kalau masuk sini tuh impian dari dulu banget. Oh ya, saya juga mau confess something yang embrass enough wkwkwkk.... saya pernah nangis karena tugasnya. Tugas belum selesai-selesai sampai jam 2-3 pagian, mana salah fotokopi SKDI yang satu modulnya 100 halaman (waktu itu fotokopi 10 modul dan semuanya salah ukuran). Padahal harus udah ospek lagi jam 5, which mean seenggaknya jam 4 harus udah siap-siapin kelengkapan ospek yang sebenernya nggak ribet sih tapi karena saya orangnya suka lupa jadi harus disiapin dari lama banget. Udah capek, mood ancur karena salah fotokopi, terus dikejar jam yang kayaknya cepet banget muternya. Nggak ada lagi acara tidur, mau ngedip aja takut, takut kelabasan wkwkkw and that's how my tears finally drop~

Lucky me to have such a family yang terus ngedukung. Mereka nggak tidur juga. Hm, sekarang udah jadi mahasiswa baru sadar kalau tugas waktu ospek nggak ada apa-apanya. Makin berat sih, tapi kayak udah terbiasa aja gitu.

First blok was Learning Skill and Professionalism (6 sks), kata kating jauh hari sebelum masuk kuliah sih blok ini gabut gitu, masih bisa santai. Hehe jangan dicontoh ya! Isinya setiap hari presentasi, presentasi, presentasi. Intinya di sini tuh diajarkan basic attitude kita gimana baiknya untuk menjalani diri jadi mahasiswa kedokteran dan jadi dokter nanti. Nggak berat bangetlah, kalau kamu suka bahasa Indonesia, ini mungkin mirip kayak pelajaran bahasa Indonesianya pas SMA. Keliatannya mudah, tapi waktu ujian sulit. Kenapa sulit? karena jawabannya itu mirip dan kadang tiap orang punya pendapat yang beda-beda tanpa tahu jawaban pastinya apa.
Track record buat blok LS : B+ (Demi apapun ini penyesalan terbesar saya karena santai-santai! ini blok yang mudah dibanding blok lain :( seharusnya bisa A)

The second one was Bacis Science 1 (6 sks). Ini udah mulai masuk ke bidang ilmunya, belum sih, masih kayak dasar dari ilmu sains itu sendiri. Masih pake chambell yang dipake anak biologi. Pokoknya segala dasar sains. Jangan khawatir berlebih kayak saya ya (karena nggak belajar selama liburan), soalnya pelajarannya itu pelajaran yang udah kita dapet sewaktu SMA. Paling lebih detail aja. Yang dibahas ada genetika, sel, homeostatis, elektrolit, kimmed, fismed, biomed. Sempet panik ada fisikanya, paling buta fisika soalnya. Tapi ternyata hanya asam-basa, suhu, pokoknya yang yahhh bisalah hehe nggak terlalu dalam kayak pas SMA. Cukup percaya diri sih buat blok ini, tapi sedihnya soal yang keluar jauh banget dari ekspetasi (setelah ini nggak pernah berekspetasi lagi soal yang keluar gimana). Intinya ancur banget dan banyak berdoa aja hasil akhirnya gimana.
Track record buat blok BS 1 : B+ (Kaget? Banget! Langsung ngucap syukur tiada henti kwkwkwk padahal perkiraan bakal C atau C+)


Ketiga nih, the last blok in this term was Basic Science 2 (6 sks). Im in love with this blok for sure. Anatomi udah sering banget di sini, histologi, fisiologi, pokoknya dalam seminggu bisa hampir tiap hari praktikum. Bahkan satu hari bisa ada dua jadwal. Praktikumnya sih nggak masalah, cuma sebelum praktikum selalu ada pretest yang materinya itu segudang. Kebayang gimana dalam sehari ada dua pretest dan dua-duanya punya materi yang banyak banget. Pas awal sih sempet cuek, alah pretest doang! Karena materi banyak jadi males belajar, saya cuma baca-baca aja setelah itu lanjut ngerjain tugas lain. Dan hasilnya? jelek! jelek banget. Mana ada responsi segala. Yang bikin jadi menyesal dan selanjutnya harus belajar banget itu karena kepicu sama temen dari Palembang. Dia nggak yang pinter banget (kalau dibanding teman dari Bandung, eh tapi bukan karena daerah asal ya, ini cuma buat ngebedain orangnya karena saya nggak sebut nama hehe) tapi dia rajin pake bangetttt. Ya udah dari situ langsung berubah, jadi belajar sebelum pretest mau sebanyak apapun materinya. Responsi bikin waktu jadi kesita sih, tapi malah bikin materi semakin mantep. Di sini termotivasi banget jadi asdos, ngeliat kakak-kakaknya keren dan sangat-sangat membantu. Blok ini bikin saya jatuh cinta sama anatomi, tapi juga kesel sama histologi wkwkk
Track record blok BS 2 : A (Soal yang keluar sesuai dengan yang dipelajari. Efek karena suka juga kali ya makanya lancar jaya)

Terus selain blok, di kedokteran juga ada yang namanya CSL (Clinical Skill Laboratories) semacam main dokter-dokteran. Kita dilatihan gimana berhadapan dengan pasien nanti, practically. Jadi ada dua kali pertemuan dalam seminggu. Pertemuan pertama ada pretest buat materinya, kemudian langsung latihan praktek sama teman dibantu dokter. Pertemuan kedua buat ambil nilai checklist. Semester 1 ada sambung rasa, hubungan dokter-pasien, cuci tangan WHO, vital sign, general survey, alat kedokteran minor,dan mikroskop. The end of term bakal ada ujian, syaratnya harus 100% dateng CSL dan dapet seluruh tanda tangan dokter pembimbingnya. Namanya OSCE (Objective Structured Clinical Examination) and this was the outstanding exam i ever had. Kenapa outstanding? Iya karena memang beda banget dan baru pertama juga. Jadi kita nanti di karantina di suatu ruangan, setelah nama kita dipanggil nanti duduk di kursi di depan stase-stase yang udah dipersiapkan. Ada 3 stase dengan soal yang beda-beda tiap stasenya. Soalnya ya yang udah kita pelajari di CSL, satu stase biasanya ada 3 materi yang digabung, 4 sama cuci tangan WHO sih soalnya ini tiap stase wajib cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan prosedur. Nanti ada bel yang mempersilakan kita untuk membaca soal, terus bel lagi buat mempersilakan kita masuk ke ruangan. Jangan takut lupa soalnya apa, soalnya di dalam ruangan juga ada soal. Setelah perkenalan terus absen ke dokter, saya langsung melakukan beberapa prosedur ke probandus (orang yang bertindak sebagai pasien, biasanya kakak tingkat). Rasanya kayak berhadapan dengan pasien langsung, deg-degan juga dilihat dosen. Salah atau benar langsung hajar aja, selain keburu oleh waktu, dosennya juga nggak bakal memberi tahu kita apapun. Hanya diam dan menilai kita. The room is yours lah ibaratnya, jadi apa yang kamu mau lakukan di dalam ya semua bergantung dari diri kita sendiri.
Stase pertama dapat vital sign, too bad karena kehabisan waktu dan nggak sempat laporan ke dokternya. Terus lari ke stase kedua tanpa bawa pulpen, ketinggalan di ruang stase pertama saking paniknya. Belajar dari pengalaman, stase 2 (general survey) dan 3 (mikroskop) nggak mau lama-lama, dan alhamdulillah sih banyak waktu sisa.
Track record buat CSL 1 (2 sks)  : A (Karena sekali tes aja, padahal sempat panik karena stase 1 berantakan abis. Dan OSCE ini, satu stase gagal (misal lupa cuci tangan, gambar preparat nggak ketemu, dll) itu bakal buat semua stase juga gagal. Harus perfectlah ya, jadi berdoa aja supaya nggak panik dan dapat dokternya baik)


Terakhir ada MKU (mata kuliah umum), semester 1 ini dapet PKN. Lumayan gabut hehe, tapi dosennya kocak dan adaaaaa aja idenya buat MKU ini beda dari yang lain. Entah karena soalnya yang jauh dari materi (bahkan nggak ada hubungannya), karena sistem duduk ujiannya yang kadang melingkar kadang memanjang, pokoknya seru! Banyak presentasi.
Track record PKN (3 sks) : A (Bapaknya baik sekali~)

Yah itu dia buat semester satu. Sebenarnya banyak yang terjadi, tapi intinya sih ini. Hope I can make it better for next term!